FaktorRisiko Terserang Kanker Serviks. Walaupun banyak kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, namun ternyata beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko PeerReview Analisis Faktor Risiko Kanker Serviks di Kalimantan Timur Date 2022-05-01. Author. Paramita, Swandari. Metadata Peer Review Analisis Faktor Risiko Kanker Serviks di Kalimantan Timur 2022.pdf (459.7Kb) Date 2022-05-01. Author. Paramita, Swandari. Metadata Show full item record. URI payudaradi keluarga merupakan faktor risiko. 5. Ada beberapa faktor risiko untuk kanker vagina termasuk usia lanjut, paparan janin untuk dietilstilbestrol atau DES, infeksi HPV, dan riwayat kanker serviks atau rahim. 2.2.4 Manifestasi Kanker Ginekologi Banyak dari bentuk kanker ginekologi yang tidak menunjukkan tanda atau gejala awal. Berdasarkandata dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tahun 2016, Penderita kanker di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 17,8 juta jiwa dan tahun 2017 menjadi 21,7 juta jiwa. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Wanita yang terdiagnosa kanker serviks rata-rata berumur >45 tahun keatas atau memasuki fase Kankerserviks adalah kanker yang terjadi pada bagian serviks uterus yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dengan vagina. Kanker serviks merupakan salah satu dari 2 jenis kanker yang banyak membunuh kaum perempuan di Indonesia, setelah kanker payudara. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus Kankerserviks tergolong penyakit tidak menular, tidak muncul secara tiba-tiba dan merupakan kumpulan dari multifaktor risiko.9 Acid (VIA) serta pengendalian faktor risiko. 7 KataKunci : kanker payudara, faktor risiko, usia . vii Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRACT Background: Breast cancer is the second most common cancer in the world and tahun 2015 di Indonesia pada tahun 2013 adalah penyakit kanker serviks dan payudara, yaitu kanker serviks sebesar 0,8‰ dan kanker payudara sebesar 0,5‰. Kankerserviks merupakan suatu penyakit keganasan yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus) Virus ini dapat ditularkan melalui kontak sekret dan kontak seksual. Akan tetapi khusus kanker serviks, penyebabnya adalah HPV tipe high risk yaitu 16 dan 18. Salah satu faktor resiko terjadinya kanker serviks adalah usia melakukan hubungan 3pasien maupun kepada petugas kesehatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Mutu dan Akreditasi Rumah Sakit dan hasil wawancara dengan koordinator Pengendali Penyakit Infeksi bahwa angka kasus kecelakaan kerja yang ditemukan di RSUP DR.Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2011 ditemukan 4 kasus terpecik darah pasienRumah Kankerserviks masih menjadi pembunuh ke-2 tertinggi setelah kanker payudara pada kebanyakan wanita di Indonesia. Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, pemeriksaan Pap Smear maupun dengan menghindari faktor risiko penyebab kanker serviks. Telah dilakukan penelitian tentang pengetahuan dan perilaku mahasiswi Fakultas hsNhVg. 6. Merokok Racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh jadi lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Bila ini terjadi, sel kanker akan terus tumbuh dan berkembang tanpa henti. Ditambah lagi, zat yang terkandung pada rokok bisa merusak atau mengubah DNA sel. DNA yang rusak akan membuat sel mulai tumbuh di luar kendali dan menimbulkan tumor kanker. Kebiasaan merokok sudah sering menjadi penyebab kematian akibat kanker. Bahkan kebanyakan kasus kanker paru-paru terjadi karena penyebab ini. 7. Agen penyebab infeksi Agen infeksi seperti virus, bakteri, dan parasit ternyata juga dapat menyebabkan kanker atau jadi faktor yang meningkatkan risiko terbentuknya kanker. Beberapa virus dapat mengganggu sinyal yang menjaga pertumbuhan sel agar tetap terkendali. Infeksi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi berkurang. Sebagian besar virus yang terkait dengan peningkatan risiko kanker dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Salah satu jenis virusnya adalah human papillomavirus HPV. Cegah kanker dengan menjauhi faktor risiko Karena beberapa faktor risiko kanker berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari, maka pastikan Anda menjauhinya dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih sehat. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker adalah makan makanan yang sehat dengan porsi secukupnya, olahraga secara rutin, membatasi minum alkohol, dan berhenti merokok. Bila Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker, ada baiknya Anda menjalani skrining secara berkala. Tes skrining dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal sebelum gejala muncul. Semakin cepat kanker terdeteksi, maka penyakit mungkin akan lebih mudah untuk diobati. Kanker serviks adalah jenis penyakit kanker yang menyerang bagian serviks atau leher rahim wanita. Sayangnya, keberadaan kanker ini seringkali baru terdeteksi ketika kondisinya sudah cukup parah. Agar dapat mengurangi risiko yang dimiliki, penting bagimu mengetahui apa penyebab kanker serviks. Penyebab dan faktor risiko kanker serviks Pada dasarnya, penyebab penyakit kanker serviks belum dapat dipastikan. Tapi, penyakit ini dimulai ketika sel-sel sehat atau normal pada leher rahim mengalami mutasi atau perubahan DNA sehingga menjadi sel-sel abnormal. Sel-sel tersebut kemudian tumbuh dan berkembang dengan cepat serta tidak Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, pada tahun 2020, terdapat sekitar wanita yang terdiagnosis mengalami kanker serviks. Penyakit ini juga menyebabkan kematian di seluruh dunia. Walau penyebab pastinya belum diketahui, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker leher rahim. Berikut sederet faktor penyebab kanker serviks yang perlu diperhatikan 1. Infeksi HPV atau human papillomavirus Sebagian besar kasus kanker serviks berkaitan dengan infeksi HPV atau human papilloma virus. HPV adalah sekelompok virus, bukan hanya satu jenis virus. Terdapat sekitar 100 jenis dari virus ini, tapi hanya jenis tertentu yang dapat memicu kanker serviks. Adapun jenis virus HPV yang paling umum jadi penyebab kanker serviks adalah HPV-16 dan HPV-18. Wanita berisiko tertular virus HPV apabila ia aktif melakukan hubungan seksual yang Virus HPV juga dapat menjadi penyebab jenis kanker lainnya, baik pada pria maupun wanita. Misalnya, kanker vagina, kanker penis, kanker anus, kanker vulva, kanker mulut, kanker tenggorokan, dan lainnya. Namun, terkadang ada virus HPV yang tidak menimbulkan gejala apa pun. Kamu mungkin bisa menemukannya pada kutil kelamin, maupun kelainan abnormal lainnya pada kulit. 2. Perilaku seks berisiko Melakukan hubungan seks yang berisiko bisa menjadi faktor penyebab kanker serviks Salah satu faktor penyebab kanker serviks yang paling tinggi adalah kebiasaan melakukan hubungan seksual yang berisiko. Perilaku ini termasuk aktif secara seksual sejak usia 18 tahun, melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HPV. Semakin banyak jumlah orang yang pernah melakukan hubungan seks denganmu atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HPV, semakin tinggi pula risikomu untuk tertular infeksi HPV yang menjadi penyebab kanker serviks. 3. Infeksi menular seksual Jika sebelumnya kamu memiliki riwayat terkena infeksi menular seksual, risiko untuk mengalami kanker serviks juga akan semakin tinggi. Salah satu jenis infeksi menular seksual yang bisa menjadi penyebab kanker serviks adalah klamidia. Klamidia adalah penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini biasanya dapat menular melalui kontak Beberapa hasil studi menyebutkan bahwa bakteri penyebab klamidia dapat membantu virus HPV tumbuh pada area reproduksi sehingga meningkatkan risiko kanker serviks. Sayangnya, penyakit klamidia yang dialami oleh wanita terkadang tidak menimbulkan gejala yang mencolok. Akibatnya, kamu mungkin tidak tahu kalau mengidap penyakit seksual ini sampai menjalani pemeriksaan ke dokter. Selain klamidia, infeksi menular seksual lain juga bisa menjadi penyebab penyakit kanker serviks, termasuk gonore, sifilis, dan HIV/AIDS. Baca Juga Seputar Vaksin Kanker Serviks bagi Wanita 4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah Faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebab kanker serviks adalah sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ketika sistem imun tubuh lemah, virus HPV akan lebih mudah untuk masuk dan berkembang di dalam tubuh. Umumnya, kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS. Selain itu, wanita yang menggunakan obat untuk menekan daya tahan tubuh imunosupresan, seperti pengobatan penyakit autoimun, juga berisiko untuk terinfeksi HPV yang menjadi penyebab kanker leher rahim. 5. Pemakaian pil KB Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB atau kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama juga menjadi penyebab kanker serviks. Akan tetapi, setelah kamu tidak lagi menggunakan pil KB, faktor risiko ini dapat menurun. Bahkan, kondisinya bisa kembali normal setelah kamu berhenti minum pil KB. Maka dari itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan minum pil KB, terutama jika kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko kanker serviks. Konsultasi dengan dokter juga bertujuan mengetahui risiko lain atau efek samping yang mengintai di balik penggunaan pil KB. 6. Hamil di usia terlalu muda Hamil pada usia terlalu muda atau kurang dari usia 20 tahun juga meningkatkan risiko terkena kanker leher rahim. Perempuan yang hamil pertama kali sebelum berusia 20 tahun memiliki risiko terkena kanker serviks di kemudian hari yang lebih tinggi daripada perempuan yang hamil di usia 25 tahun atau lebih. 7. Sudah beberapa kali hamil Wanita yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali juga diduga lebih berisiko untuk terkena kanker serviks. Hal ini dapat terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang melemah dan perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan terhadap penularan infeksi HPV. 8. Kebiasaan merokok Merokok tidak hanya membahayakan pelakunya, tapi juga orang lain di sekitarnya perokok pasif. Bahkan, tak hanya paru-paru, organ tubuh lain juga dapat rusak akibat zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Zat-zat ini akan diserap ke dalam paru-paru dan dibawa ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Tak ayal apabila kebiasaan merokok pada wanita dapat meningkatkan risiko kanker serviks 2 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Zat berbahaya dalam rokok diduga memicu rusaknya DNA pada sel-sel serviks sehingga berpotensi memicu kanker leher rahim. Di samping itu, kebiasaan merokok juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan HPV. 9. Riwayat kanker serviks dalam keluarga Faktor keturunan bisa meningkatkan risiko kanker serviks Faktor keturunan termasuk hal yang dapat meningkatkan risiko kanker Sebagai contoh, apabila memiliki ibu atau saudara perempuan kandung yang menderita kanker leher rahim, risikomu untuk terkena penyakit yang sama juga akan tersebut lebih tinggi. Namun, tidak diketahui secara pasti apakah hal ini terkait dengan kesalahan gen yang diturunkan atau karena perilaku berisiko, seperti merokok. 10. Usia Wanita yang berusia di bawah 20 tahun jarang terkena kanker serviks. Namun, risikonya dapat meningkat antara usia remaja akhir dan pertengahan usia 30-an. Baca Juga Apakah Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid Bisa Dilakukan? 11. Pola hidup tidak sehat Pola hidup tidak sehat juga bisa menjadi penyebab kanker serviks. Wanita yang memiliki kebiasaan makan kurang sehat, termasuk tidak mengonsumsi sayur dan buah, dapat memicu kondisi ini. Selain itu, wanita yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas lebih berisiko untuk mengalami kanker leher rahim. 12. Paparan obat diethylstilbestrol DES Diethylstilbestrol adalah obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran antara tahun 1938-1971. Wanita yang ibunya mengonsumsi DES saat hamil berisiko mengembangkan adenokarsinoma sel jernih pada vagina atau Risiko ini menjadi lebih tinggi pada wanita yang ibunya mengonsumsi DES, khususnya selama 16 minggu pertama kehamilan. Sementara jenis kanker ini sangat jarang dialami oleh terjadi pada wanita yang belum pernah terpapar DES. Usia rata-rata wanita yang didiagnosis dengan adenokarsinoma sel jernih terkait DES adalah 19 tahun. Namun, tidak ada batasan usia yang aman dari kondisi tersebut bagi wanita yang terpapar DES saat berada dalam rahim. Walau begitu, sebuah penelitian dalam Journal of Genital Tract Disease, menemukan bahwa kondisi ini jarang terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 50 tahun. Bahkan, tidak ditemukan kasus kanker serviks atau vagina yang berhubungan dengan DES setelah usia 65 tahun. Itulah beberapa penyebab penyakit kanker serviks yang dapat terjadi. Penting untuk mewaspadai sejumlah faktor yang bisa dihindari agar jauh dari penyakit tersebut. Catatan SehatQ Ada sejumlah faktor penyebab yang meningkatkan risiko kanker serviks, dari infeksi HPV, perilaku seks berisiko, infeksi menular seksual, riwayat kehamilan, usia, hingga pola hidup tidak sehat. Penting untuk melakukan skrining serviks secara teratur guna mencegah kanker serviks. Dengan ini, perubahan sel abnormal pada area ini dapat terdeteksi sedini mungkin. Skrining kanker serviks seperti pap smear dapat dilakukan setiap 3 tahun sekali untuk wanita berusia 21-65 tahun. Baca Juga Obat Alami Kanker Serviks, Benarkah Ampuh? Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai penyebab kanker serviks, kamu bisa mengunjungi klinik online spesialis onkologi di aplikasi kesehatan keluarga Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa Itu Kanker Serviks?Salah satu jenis kanker yang menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa adalah kanker mulut rahim atau biasa dikenal dengan kanker serviks. Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus HPV onkogenik, yang menyerang leher rahim. Ironisnya, banyak penduduk Indonesia yang belum memahami dan sadar akan bahaya kanker serviks. Bahkan hanya sekitar 5% penduduk Indonesia yang melakukan screening kanker mulut rahim, sehingga sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut Stadium IIIB ke atas. Berbanding terbalik dengan Indonesia, beberapa negara berkembang sudah mulai menggencarkan program pemantauan leher rahim, yang terbukti mampu menurunkan insiden kanker mulut rahim sebanyak 50% atau sebagai Pemicu Kanker Serviks HPV berperan dalam menyebabkan terjadinya kanker serviks tetapi bukan satu-satunya penyebab terjadinya kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan 68% keganasan tipe skuamosa dan 83% tipe adenokarsinoma. Meskipun infeksi HPV biasanya tanpa gejala infeksi pada serviks bisa menghasilkan perubahan secara histologi yang digolongkan dalam Cervical intraepitelial Neoplasm CIN derajat 1, 2, 3 didasarkan pada derajat kerusakan dari sel epitel pada serviks atau adenokarsinoma insitu. CIN 1 biasanya sembuh spontan 60% dari seluruh kasus dan beberapa berkembang ke arah keganasan 1%. CIN 2 dan 3 memiliki persentase sedikit untuk sembuh spontan dan memiliki persentase yang tinggi untuk berkembang ke arah keganasan Setiawati, 2014.Epidemiologi Kanker ServiksKanker serviks merupakan penyebab kematian akibat kanker terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat kasus baru dan kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat kanker leher rahim menempati posisi kedua kanker terbanyak pada perempuan di dunia dan menempati urutan pertama di negara berkembang Nurlelawati et al., 2018. Kanker serviks termasuk masalah kesehatan yang sangat serius dan menjadi perhatian dunia. Setiap tahun, lebih dari wanita meninggal dunia. Lebih dari setengah juta wanita di diagnosis dan tiap menit seorang wanita di diagnosis. Kanker ini menempati urutan keempat yang paling banyak diderita wanita di dunia. Diperkirakan kasus baru pada tahun 2018, mewakili 6,6 % dari semua kanker yang dialami wanita WHO, 2019. Berdasarkan data Globocan, saat ini beban penyakit kanker di dunia meningkat, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tahun 2018, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Insiden dan mortalitas kanker di Indonesia terus meningkat, salah satu kanker pada wanita yang sering terjadi adalah kanker serviks, sekitar 0,8% per penduduk Kemenkes RI, 2019.Apa Saja Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Serviks?Aktivitas Seksual Usia DiniPenelitian yang dilakukan Putri dkk. 2017 menunjukkan wanita yang melakukan aktivitas seksual usia dini, yaitu usia 20 tahun. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di RSUP Padang, lebih dari separuh 56,2% pasien berobat yang menderita kanker serviks melakukan aktivitas seksual pada usia muda 20 tahun, dilihat dari penilaian 67,9% pasien positif kanker serviks Jean Paul et al., 2020. Menurut penelitian Rahmawati & Ningsih 2020, melakukan hubungan seksual pada usia dini merupakan faktor risiko penyebab terjadinya lesi prakanker serviks, didapatkan dari nilai OR yang dianalisis adalah 2,583, artinya ibu yang melakukan hubungan seksual usia dini memiliki risiko 2,583 mengalami lesi prakanker serviks dibandingkan ibu yang melakukan hubungan seksual pada usia serviks yang sudah matang. 1 2 3 4 5 Lihat Healthy Selengkapnya